Monday, February 11, 2013

KEUTAMAAN SHALAWAT & SALAM KEPADA JUNJUNGAN KITA, NABI MUHAMMAD SAW

Dikutip dari kitab “ ABWAB AL-FARAJ “, karangan Al-Mukarram As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Makki Al-Maliki ( Rah.’anhu ) :
1. Melaksanakan perintah Allah SWT.
2. Sesuainya perbuatan kita dengan perbuatan Allah SWT, kerna Allah pun ber-shalawat
kepada Rasulullah SAW, sekalipun shalawat kita berbeda dengan shalawat-Nya. Shalawat
kita adalah doa dan permohonan, sedangkan shalawat dari Allah adalah pemberian rahmat, pujian, dan pemuliaan.
3. Kesesuaian perbuatan kita dengan perbuatan para malaikat Allah.
4. Diperbolehkannya sepuluh shalawat Allah SWT bagi yang ber-shalawat satu kali.
5. Diangkat derajatnya sepuluh derajat.

6. Dicatatkan sepuluh kebaikan.
7. Dihapuskan sepuluh keburukan.
8. Dikabulkannya doa yang dipanjatkan bila didahului oleh shalawat, kerna akan mengangkatnya ke sisi Allah setelah sebelumnya terhenti antara langit dan bumi.
9. Sebab untuk mendapatkan syafa’at Rasulullah SAW.
10. Sebab diampuninya atas dosa.
11. Sebab dicukupinya kebutuhan hamba oleh Allah SWT.
12. Sebab dekatnya hamba dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat.
13. Menempati kedudukan sedekah bagi orang yang tidak mampu.
14. Sebab untuk memenuhi berbagai hajat.
15. Sebab untuk mendapatkan shalawat dari Allah dan para malaikat.
16. Zakat dan penyuci.
17. Kabar gembira bagi hamba untuk mendapatkan surga sebelum kematiannya.
18. Sebab memperoleh keselamatan dari huru-hara hari kiamat.
19. Sebab mendapatkan balasan shalawat dan salam dari Nabi SAW.
20. Sebab kebaikan majelis dan agar majelis itu tidak kembali pada hari kiamat nanti
kepada yang hadir sebagai penyesalan.
21. Sebab pengingat bagi seseorang dari apa yang ia lupa.
22. Sebab untuk menghilangkan kefakiran.
23. Menghilangkan sebutan “si bakhil” bila diucapkan pada saat disebut nama Nabi SAW.
24. Sebab untuk keselamatan dari peringatan Rasulullah SAW akan kehinaan yang diperoleh oleh orang yang tidak ber-shalawat kepada beliau pada saat namanya disebut.
25. Menempatkan pelakunya diatas jalan surga dan menyimpangkan orang yang
meninggalkannya dari jalan surga.
26. Menyelamatkan dari kebusukan majelis yang didalamnya tidak disebut nama Allah dan Rasul-Nya serta tidak pula di dalamnya terdapat pujian kepada-Nya dan shalawat kepada Rasul-Nya.
27. Penyempurna pembicaraan yang dimulai dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah SAW.
28. Sebab terang-benderangnya cahaya seorang hamba di antara penghuni langit dan bumi.
29. Mengeluarkan seseorang dari watak yang kasar.
30. Sebab kekalnya pujian Allah SWT bagi sang hamba di antara penghuni langit dan bumi.
31. Sebab keberkahan pada amal dan umur serta sebab bagi berbagai kebaikan.
32. Sebab untuk mendapatkan rahmat Allah SWT.
33. Sebab kekal dan bertambahnya cinta kepada Rasulullah SAW, yang merupakan pilar keimanan yang tidak sempurna tanpanya.
34. Sebab tercurahnya cinta Rasulullah SAW.
35. Sebab hidayah dan hidupnya hati.
36. Sebab dihadapkannya dan disebutkannya nama pelakunya disisi Rasulullah SAW.
37. Sebab kokohnya langkah di atas shirath sehingga dapat melaluinya.
38. Pemenuhan minimal dari yang sangat minim terhadap hak Allah SWT dan ungkapan rasa syukur kepada-Nya atas berbagai nikmat yang di karuniakan-Nya meskipun hak yang Allah miliki tidak terbatas pada semua itu. Namun, dengan kemuliaan-Nya, Allah ridha terhadap teramat sedikitnya syukur dan pemenuhan hak-Nya itu dari hamba-Nya.
39. Mengandung dzikrullah, ungkapan syukur, dan ma’rifah terhadap karunia yang Allah
berikan dengan di utusnya Rasulullah SAW kepada segenap hamba-Nya.
اللهم صل علي سيدنامحمد وعلي آله وصحبه وسلم...
__________________________________
Sumber : alKisah - Edisi 03/2010

No comments:

Post a Comment