Thursday, July 21, 2011

Potret Salaf Dalam Birrul Walidain


Suatu hari, Ibnu Umar melihat seorang yang menggendong ibunya sambil thawaf mengelilingi Ka'bah. Orang tersebut lalu berkata kepada Ibnu Umar, "Wahai Ibnu Umar, menurut pendapatmu apakah aku sudah membalas kebaikan ibuku?" Ibnu Umar menjawab, "Belum, meskipun sekadar satu erangan ibumu ketika melahirkanmu. Akan tetapi engkau sudah berbuat baik. Allah akan memberikan balasan yang banyak kepadamu terhadap sedikit amal yang engkau lakukan." (Diambil dari kitab al- Kabair, karya adz-Dzahabi).

Monday, June 13, 2011

Harapan yang Tak Pernah Padam

Gaza..
Ya, kita pasti mengenalnya..
Gaza..
Kita pasti pernah mendengarnya..
Gaza, ya, Gaza..
Sebuah wilayah kecil di Palestina yang sedikit penduduknya..
Disudut sebuah negara merdeka, dulunya..
Mereka terpenjara disana..
Tak bisa kemana-mana..
Mereka disana tersiksa..
Pada tubuh & jiwa..
Tetapinya..

Sunday, May 15, 2011

Mutiara Hikmah Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (RA) Keramat Empang, Bogor


RASULULLAH SAW
Beliau Rah. menjelaskan tafsir firman Allah Ta'ala, "Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir." Yang dimaksud dengan tabir disini adalah Sang Habib SAW & para penggantinya dari kalangan para wali & ulama. Ucapan-ucapan Beliau kepada kita secara keseluruhan adalah melalui perantaraan pernyataan-pernyataan melalui ucapan-ucapan & sikap-sikap mereka."

Sunday, April 24, 2011

W A K T U

" Adalah waktu apabila ia telah berlalu, maka tidak dapat ditarik kembali lagi, tidak ada sesuatupun yang lebih berharga daripada waktu, oleh sebab itu gunakanlah setiap waktu untuk sesuatu yang berharga. "
(Imam alJunaid r.a).

Oleh : Al-Habib Abubakar bin Alwi Al-Habsyi.

Sedekah Utama

Dari Abu Hurairah r.a. berkata:
Seseorang datang kepada Rasulullah SAW lalu bertanya, "Ya Rasulullah, sedekah manakah yang lebih besar pahalanya? Rasulullah SAW menjawab, "Bersedekah dalam keadaan sehat sedang engkau amat sayang kepada harta tersebut, takut miskin dan mengharapkan kekayaan. Oleh sebab itu jangan menunda-nunda sehingga apabila ruh (nyawa) sudah sampai di tenggorokan (hampir mati) lalu engkau berwasiat untuk si fulan sekian, untuk si fulan sekian." (HR. Bukhari - Muslim).

Oleh : Al-Habib Abubakar bin Alwi Al-Habsyi.

Friday, April 22, 2011

Santapan Hati

Al-Imam al-'Alamah al-Habib Abdullah bin Alawi al-Haddad berkata: "Berdzikirlah secara tetap dan berkesinambungan. Sepanjang perjalanan waktu dengan hati yang hadir dan perhatian penuh. Sebab, dzikir adalah makanan bagi setiap hati yang memperoleh petunjuk dan merupakan obat hati bagi setiap hati yang menderita."

Wednesday, April 20, 2011

Setetes Cinta, Se-laut Harap dalam Tebalnya Hijab....


Oleh : Ustadz Husin Nabil bin Najib Assegaf

Seorang murid berjalan menuju rumah syaikhnya. Tampak di wajahnya sedang menginginkan sesuatu. Ketika sampai di rumah syaikhnya, dia duduk bersimpuh beradab di hadapan sang syaikh tak bergeming sedikitpun. Kemudian dengan wajah dan suara yang berwibawa itu, bertanyalah syaikh kepada muridnya,
"Apakah yang membuatmu datang kepadaku di tengah malam begini?" Dijawabnya dengan suara yang halus, "Wahai syaikh, sudah lama aku ingin melihat wajah Nabiku SAW walau hanya lewat mimpi, tetapi keinginanku belum terkabul juga."
"Ooh…itu rupanya yang kau inginkan. Tunggu sebentar," jawab syaikh. Dia mengeluarkan pena, kemudian menuliskan sesuatu untuk muridnya.
"Ini…bacalah setiap hari sebanyak seribu kali. Insya Allah kau akan bertemu dengan Nabimu." Pulanglah murid membawa catatan dari sang syaikh dengan penuh harapan ia akan bertemu dengan Nabi SAW.

Monday, April 11, 2011

Hasbuna Allah Ummi..

Duhai Ummi...
Tak perlu engkau ikut merasa yang kurasai...
Cukuplah aku, anakmu, yang rasakan semua ini...

Duhai Ummi...
Bila semuanya telah ditulisi...
Tak perlu gundahmu merajai hati...

Monday, April 4, 2011

La Taqnathu Min Rahmatillah....


Suatu ketika Allah SWT pernah bertanya kepada Nabi Daud as. "Ya Daud, Aku cinta kepada siapa yang beriman kepadaku. Aku cinta kepada siapa yang mendekatkan diri kepadaku, bagaimana kau ketahui orang-orang yang berbuat maksiat itu?".

Nabi Daud diam dan tak berbicara, kemudian Allah SWT mewahyukan, "Ketahuilah ! Aku sampaikan kepada mereka yang maksiat, bahwa Aku menunggu mereka kembali kepadaKu, Aku cinta kepada mereka, karena mereka hambaKu ya Daud."



Oleh : Al-Habib Najib bin Thoha As-Seggaf | Cahaya Nabawiy

Hidangan untuk BAJU


Nasrudin menghadiri sebuah pesta pernikahan. Dilihatnya seorang sahabatnya sedang asyik makan. Namun, disamping makan sebanyak-banyaknya, ia sibuk pula mengisi kantong bajunya dengan makanan.
Melihat kerakusan sahabatnya, Nasrudin mengambil teko berisi air. Diam-diam, diisinya kantong baju sahabatnya dengan air. Tentu saja sahabatnya itu terkejut dan berteriak.
"Hai Nasrudin, gilakah engkau?! Masa kantongku kau tuangi air!"
"Maaf, aku tidak bermaksud buruk, sahabat," jawab Nasrudin, "Karena tadi kulihat betapa banyak makanan ditelan oleh kantongmu, maka aku khawatir dia akan haus. Karena itu kuberi minum secukupnya."

Monday, March 28, 2011

Pujian Kepada Nabi SAW


Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam...
Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram...
Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu...
Dan dengan batu mengganjal perutnya yang halus itu...
Kendati gunung emas menjulang
menawarkan dirinya. ..
la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga...

Thursday, March 24, 2011

Hati Seorang Ayah

 Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada ayahnya dikala melihat ayahnya mengusap wajahnya yang mulai berkerut dengan badannya yang terbongkok-bongkok, disertai suara batuk-batuknya.
Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya: "Ayah, mengapa wajah ayah kian berkerut-merut dengan badan ayah yang kian hari kian membongkok?"
Demikian pertanyaannya, ketika ayahnya sedang berehat di beranda.
Si ayah menjawab: "Sebab ayah seorang lelaki."
Anak perempuan itu berkata sendirian: "Saya tidak mengerti." disulami dengan kerutan di kening kerana jawapan ayahnya membuatnya dirinya kebingungan. Ayah hanya tersenyum. Dibelainya rambut anaknya itu lalu menepuk-nepuk bahunya, kemudian si ayah mengatakan: "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang lelaki."
Demikian bisik si ayah, menambahkan kebingungan di hati si anak.

Tuesday, March 1, 2011

Mimpi itu...

Menikah.... 
Semua muslim yang masih sendiri pasti merindukan ini... 
Tapi tak semua dapat memenuhi... 
Bila kita seorang lelaki, kita mesti siap menjadi imam & guru bagi isteri juga anak-anak kita kelak...

Monday, February 28, 2011

Jangan berhenti !!!..


........

Terus melangkah... Meski sekeliling sepi dan suram... Meski gelap dan berkabut... Meski sendiri dan kalah...

Terus Berjalan... Meski langit siang layaknya malam... Meski badan cacat dan lemah... Meski hati sakit tak bertuan....

Wednesday, February 23, 2011

Hijab Cinta

Pada langit malam yang kelam...
Jutaan bintang bertaburan diatas sana...
Bukan satu, dua atau tiga...
Dengan hati yang terbuka...
Jika telah bersayap (istatho'), terbang dan gapailah salah satunya...
Petiklah 'tuk disimpan dalam palung hati...
Menjadi teman setia penuh arti...


Tapi bila tak mampu pergi...

Thursday, February 10, 2011

Sebab Do'a lambat maqbul..


Pada suatu hari Ibrahim bin Adham berjalan di pasar di kota Basrah, lalu orang-orang di pasar tersebut mengerumuninya dan berkata kepadanya, "Wahai Abu Ishaq, Allah telah berfirman , Berdo'alah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan. Sudah lama kami berdo'a kepada-Nya, namun do'a kami tidak juga dikabulkan."

Sayyidina Ali Zainal Abidin Ra


“Wahai putraku, janganlah engkau berteman dengan orang fasik, karena sesungguhnya dia akan menjualmu dengan sesuap makanan atau lebih sedikit lagi dari hal itu yang ia belum memperolehnya, dan janganlah berteman dengan orang bakhil ( pelit ) karena sesungguhnya dia akan mentelantarkanmu di dalam apa yang dia miliki, sedangkan engkau sangat membutuhkannya, serta janganlah kanu berteman dengan seorang pembohong, karena sesungguhnya dia adalah seperti fatamorgana, ia membuat sesuatu yang jauh nampak dekat dihadapanmu dan membuat sesuatu yang dekat nampak jauh dari dirimu, demikian juga orang yang tolol, karena sesungguhnya ia ingin menguntungkan dirimu ( tapi karena ketololannya ) maka ia malah menyengsarakan dirimu, dan jangan pula dengan suka memutuskan tali persaudaraan, karena dia adalah orang yang mendapat laknat di dalam kitabullah, dengan firmannya : “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah SWT, maka Allah SWT menulikan telinga mereka dan membutakan penglihatan mereka.”
( Muhammad :22-23 )

Oleh : Habib Abubakar alHabsyi


Bersyukurlah pada Sang Maha Abadi ALLAH S.W.T

Sebut saja namanya "fulan" dia memohon pada ALLAH S.W.T agar ditunjukkan di depan matanya sebuah kejadian yang bisa membuatnya untuk lebih bersyukur, dan di tengah malam yang pekat sekitar pukul 00.00 dini hari dia menyusuri malam dan yang pertama ditemui adalah seorang gila yang berbicara sendiri dan dikeluarkan beberapa lembar uang untuk diberikan kepada orang gila tersebut lalu dalam hati fulan berkata, “YA ALLAH AKU BERSYUKUR KEPADAMU AKU ENGKAU CIPTAKAN MEMPUNYAI PIKIRAN YANG NORMAL DAN KEKAYAAN DUNIA SEISINYA TIDAK AKAN SANGGUP UNTUK MENEBUSNYA.”

Wednesday, February 9, 2011

Buah Imam yang Sholih

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar..
Seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu.
“Anty sudah menikah?”.
“Belum mbak”, jawabku.
Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “Kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.

“Mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “Nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa ku tebak apa isinya. Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “Mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yang meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“Kenapa?” tanyaku lagi

Tuesday, February 8, 2011

Aku heran..

Wahai bani Adam, Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa kematian itu pasti datang, mengapa dia bersenang- senang?...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa hari perhitungan itu pasti ada, mengapa masih menumpuk- numpuk harta?...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa dia pasti akan dikubur, mengapa masih tertawa-tawa?...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa Akhirat itu ada, mengapa masih bisa beristirahat?...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui tentang dunia dan kebinasaannya, mengapa merasa tenang terhadapnya?...
Aku heran terhadap orang yang hanya 'alim lisannya sedangkan hatinya jahil...
Aku heran terhadap orang yang membersihkan badannya dengan air, sedangkan hatinya tidak bersih...
Aku heran terhadap orang yang sibuk mengurusi aib-nya orang lain, sedangkan dia lupa terhadap aib yang ada pada dirinya sendiri...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa Allah Ta 'ala selalu mengawasinya, mengapa masih berani berbuat maksiat?...
Aku heran terhadap orang yang mengetahui bahwa dia bakal mati seorang diri, masuk dalam kubur seorang diri dan dihisab seorang diri, bagaimana bisa bersenang-senang dengan manusia lainnya?...
Tidak ada Tuhan yang haq selain Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusanKu.

"Al-Mawaaidh fil Ahaadist Al-Qudsiyyah", Al-Imam Al-Ghazali (R.hu) | alHabib Abubakar alHabsyi

Bedanya Cowok Ganteng & Cowok Jelek menurut Wanita


Kalo cowok ganteng berbuat jahat cewek-cewek bilang: "nobody's perfect.", kalo cowok jelek berbuat jahat cewek-cewek bilang: "pantes... tampangnya kriminal."

Kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman cewek-cewek bilang: "wuih jantan... kayak di filem-filem..", kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman cewek-cewek bilang: "pasti premannya temennya dia..."

Monday, February 7, 2011

Amal & Usia

" Bekalilah dirimu dengan taqwa...
Tahukah engkau...
Bila malam menjelang...
Apakah engkau tahu...
Apakah akan tetap hidup...
Hingga datangnya fajar...
Berapa banyak orang yang sehat mati tiada penyakit menimpanya...
Berapa banyak orang yang berat dalam sakitnya berumur panjang dalam kehidupannya...
Berapa banyak anak muda pagi dan sore dalam keadaan lalai kain kafan telah membungkusnya namun dia tak mengetahuinya...
Perhatikanlah bagaimana seorang raja yang membentengi istananya dengan benteng yang teramat kokoh dan tinggi... Setiap pintu dijaga dengan pengawalan yang ketat, bahkan tikus pun tidak dapat masuk, namun bila Izrail datang menghampiri, tidak seorang-pun yang dapat melihatnya...
Raja pun tewas di istananya dalam keadaan terbujur kaku.. "

( Al-Imam As-Syafi'i Rahimahumullah )
Oleh : Habib Abdul Muthalib Al-Aydarus | Zawiyah alKisah

Sunday, February 6, 2011

Menyemai Berkah Birrul Walidain

Syahdan, Pada suatu kamis pagi, Al-Quthub Habib Segaf bin Muhammad bin Umar as-Segaf, memberikan dars ilmiah bertema bakti kepada kedua orang tua di majlis taklimnya, di kubah Habib Abdullah bin Ali as-Segaf yang di simak bejibun orang. Ia membuka darsnya dengan memberikan
tahdir (peringatan) kepada hadirin, "Hati-hati. Jangan pernah mendurhakai kedua orang tua. Sebab amarah mereka memantik azab Allah SWT yang kontan, tidak ditunda. Jika mau, kutunjukkan kepada kalian orang-orang yang dulunya durhaka kepada orang tua agar kalian tahu
bagaimana kenaasan kini selalu menggelayuti mereka. " Habib Segaf mengulang ancamannya ini berkali-kali dengan amat serius. Beliau terus melanjutkan, "Barangsiapa menghendaki kebahagiaan di dunia dan akhirat, hendaklah ia berbakti kepada kedua orang tuanya. Sungguh, aku telah
merasakannya. " Kemudian beliau menyebut sejumlah nama dari orang-orang yang dikenal berbakti kepada orang tua
disertai kisah bahagianya, berkat orang tua tentunya.
" Setiap perbuatan yang dilakukan seseorang terhadap kedua orang tuanya,
kelak akan dibalas oleh anak-anaknya. Demi Allah, aku telah menyaksikan semua
itu dengan jelas. " Jelas Habib Segaf.

HAKIKAT BIRRUL WALIDAIN
"Meminta yang berlebihan kepada kedua orang tua termasuk durhaka." lanjut
beliau. "Bakti dalam hati lebih utama dari bakti dengan tingkah laku. Maksudnya, rasa
bakti dan hormat kepada orang tua harus terus bersemayam di hati, sedang lisan dan
tubuh sekadar pelaksana. Dalam keyakinanku, bakti yang hakiki adalah
menempatkan orang tua diatas diri kita sendiri, bahkan anak-anak kita. Hatta
seumpama kita disuruh memilih, siapa yang sebaiknya meninggal, anak atau
orang tua kita, Maka, meninggalnya anak kita lebih kita harap daripada
meninggalnya orang tua kita. Nah inilah birrul walidain yang sejati.
Jangan sangsi, kebahagiaan abadi bakal diraih dengan bakti kepada orang tua.
Mereka, para pemilik mata batin menyaksikan sendiri bukti shahihnya.
Coba perhatikan firman Allah SWT berikut ini :
"Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, Hanya kepada-Kulah
kembalimu." (Lukman :14).
Di ayat ini Allah SWT memakai redaksi (wa) yang berarti "dan" sebagai konjungsi,
bukan (tsumma) yang berarti "kemudian". Maksudnya kurang lebih-
wallahu a'lam, syukur kepada Allah SWT tidaklah cukup bila tidak beriring dengan
syukur kepada kedua orang tua. Sebab mereka berdua berperan sebagai sebab
wujudnya kita.
Barangsiapa menelaahi al-Qur'an dan mencermati kandungan ayat-ayatnya
dengan seksama, ia akan yakin bahwa bakti kepada kedua orang tua adalah sumber
segala kebajikan dan merupakan amal yang
paling utama. 
Dalam risalah qusairiyah diceritakan, dahulu ada seorang lelaki yang suka berbuat nista. Hari-harinya selalu diisi
dengan maksiat. Suatu hari ia sakit parah. Merasa ajalnya dekat, ia berwasiat kepada ibundanya. "Wahai ibuku, jika aku mati, jangan beritahu siapapun perihal
kematianku, sebab semua orang sudah pasti bakal mencelaku. Aku mohon juga, injakkan kaki ibu di salah satu telingaku, lalu berujarlah, "ini balasan orang bejat
yang suka bermaksiat." Lalu bayarlah beberapa orang untuk memandikan, mengkafani lalu menguburkanku. Jika aku sudah di dalam kubur, berdirilah di kuburanku dan berserulah tiga kali,
"Wahai tuhanku, sesungguhnya aku meridhai anakku ini. maka, ridhailah dia!"
Ketika si anak meninggal, sang ibu melaksanakan semua wasiatnya. Terakhir,
ia berdiri di atas pusara buah hatinya dan menyerukan kalimat yang telah dipesankan
seraya menengadahkan tangan. Tak dinyana, baru saja sang ibu selesai
munajat, ia mendengar kumandang suara dari langit. "Aku ridha kepada anakmu"
Aku ketengahkan kisah ini kembali sebagai teladan bagi kalian yang mengharapkan
kebahagiaan akhirat. Soalnya, kini kebanyakan dari kita sudah lupa akan nilai
birrul walidain. Padahal, kebanyakan musibah dan bencana yang menimpa kita
saat ini adalah akibat perbuatan durhaka kepada ibu-bapak. Ya, saat ini uququl
walidain merajalela. Jadinya, orang-orang masa kini tak mendapatkan keberkahan,
baik di dunia maupun akhirat.
Durhaka kepada kedua orang tua tergolong dosa besar. Tak ada amal yang bisa
menebusnya, kecuali tobat yang benar-benar tulus. Maka, kuperingatkan diriku
sendiri secara khusus, serta semua orang, agar berusaha sekuat tenaga berbakti
kepada orang tua selagi masih ada, kedua-duanya atau salah satunya. Sebab tak lama
lagi mereka akan meninggalkan kita. Mari manfaatkan kesempatan yang ada untuk
berbakti, agar kita beruntung di dunia dan akhirat.

HARTA ATAU IBU!
Suatu kali, aku berjalan mengiringi guruku, Habib Hamid bin Umar. Pada
kesempatan itu, beliau membicarakan ihwal birrul walidain dengan panjang
lebar. Kemudian beliau berkisah mengenai dua lelaki bersaudara dengan
ibu mereka yang memiliki harta lumayan melimpah. Mereka berunding, kira-kira
sang ibu yang kini menua akan tinggal bersama siapa. Salah satu dari mereka
usul, "Begini saja. Ibu tinggal bersamamu. Sedang seluruh harta kubawa, atau
sebaliknya. Mana yang kau pilih ?" lelaki satunya dengan lugas menjawab, "Kamu
bawa saja ibu. Sedang harta itu bersamaku. " Saudaranya menjawab,
"Baiklah, terimakasih"
Usai sekian lama, lelaki yang membawa harta benda mengalami kebangkrutan
hingga jatuh miskin, sedang lelaki yang merawat ibunya lambat laun menjadi kaya
raya hingga mampu membeli seluruh harta ibunya yang diambil saudaranya. "Lihat,
kini ibu beserta harta bersamaku. Sedang kamu, tak beribu dan tak berharta. "
Selorohnya. Lihat dan camkan betapa agungnya berkah birrul walidain.
Bila kalian merasa durhaka kepada orang tua, sementara mereka telah meninggal
dunia, kalian bisa menebusnya dengan menyambung tali kekerabatan mereka atau
menganjangsanai sahabat-sahabat mereka. Bisa juga dengan bersedekah yang
pahalanya diperuntukkan mereka, banyak-banyak beristighfar untuk mereka, dan
menyesali perbuatan durhaka kalian dulu. Mudah-mudahan dengan semua itu kalian
bisa dimaafkan oleh Allah SWT hingga dimasukkan dalam golongan orang-orang
yang berbakti kepada orang tua.
Ayahandaku pernah berwasiat, "Anak-anakku. Yang kuberikan kepada kalian
hanyalah niat yang baik. Aku tak pernah memukul atau menghardik kalian. Yang
ditakdirkan baik, biarlah jadi baik. Tak pernah aku memerintahkan kalian,
sekalipun untuk menuangkan air. Sebab aku takut dan iba, barangkali kalian akan
enggan hingga bisa dinilai durhaka karenanya. "
Lihatlah bentuk rahmat dan kasih sayang para salaf kepada anak-anak mereka.
Perhatikan, bagaimana tarbiyah mereka memupuk pekerti anak-anak agar benih-
benih durhaka tidak bersemi di hati mereka sejak dini. Baginda Rasul SAW bersabda,
"Allah SWT merahmati seorang ayah yang membantu putranya berbakti." Dari hadis
ini kita bisa menarik simpul kesadaran, bahwa perlu pula bagi orang tua untuk
menjaga sikap dan mendidik anak-anak agar mereka tidak durhaka. Toh durhaka
itu akan berimbas pada dirinya sendiri. "

Siapa menanam, dia menuai.

By : forsansalaf.com

Saturday, February 5, 2011

Al-Imam An-Nibras Umar bin Abdurrahman Al-Atthos (992 - 1072 H) Shohiburratib Al-Atthos


" Diantara manusia ada yang berbekal sebuah tempat air (rahmat Allah) yang mulus, sehingga ia dapat mengambil air yang mencukupinya selama satu tahun, dan ada yang hanya dapat membawa air yang mencukupinya selama satu hari, dan ada pula orang yang dapat membawa air yang mencukupinya sepanjang umurnya. "
" Di zaman ini sumber air (rahmat Allah) untuk diminum tidak berkurang, tetapi mereka datang dengan membawa tempat air yang bocor. Melakukan taat dengan memakan barang yang haram, bagaikan mengambil air dengan wadah yang berlubang. "
" Mudah bagi seorang wali menobatkan orang lain sebagai penerusnya untuk menjadi wali. Yang sulit adalah bagaimana memelihara maqam wilayah (status kewalian)."


 Al-Imam An-Nibras Umar bin Abdurrahman Al-Attas Beliau adalah Al-Imam Al-'Alim Al-'Allamah Al-Wali Al-Quthbu Al-'Arif billah As-Syekh Al-Barakah Al-Qudwah Al-Habib Umar bin Abdurrahman bin Aqil bin Salim bin Abdullah bin Abdurrahman bin Abdullah bin Abdurrahman Assegaf Al-Alawi. Beliau mempunyai marga Al-Attas tapi nasab kakek-kakeknya dari marga Assegaf. Ibunda beliau bernama Syarifah Muznah binti Muhammad Al-Jufri. Beliau lahir sekitar tahun 992 H di kota Lisk, sebuah perkampungan dekat kota 'Inat, sebuah kota wali di wilayah Hadhramaut. Di kota ini pula beliau menghabiskan masa kecilnya dan dibesarkan dibawah asuhan dan didikan ayahanda beliau sendiri Al-Habib Abdurrahman bin Aqil Al-Attas. Beliau menyelesaikan pendidikan dasar dibawah bimbingan saudara sepupu Al-Habib Husein bin Syekh Abu Bakar bin Salim. Beliau adalah salah satu anak didik pamannya yaitu Al-Imam Al-Kabir Syekh Abu Bakar bin Salim yang mencintai beliau. Beliau juga diasuh oleh saudara kandungnya sendiri yang bernama Al-Habib Aqil bin Abdurrahman. Ayahanda beliau terkenal bersih hatinya. Masyarakat di negerinya itu sangat hormat kepadanya dan juga sering dimintai do'a, karena terbukti dalam dirinya beberapa karamah, sehingga beliau sangat disegani dan dicintai oleh masyarakat di sana.

Friday, February 4, 2011

Setetes biografi Al-Imam Al-Haddad

Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al- Haddad (Imam Al-Haddad) adalah salah satu di antara para Mujaddid (pembaharu) abad ke-12 H. Pengaruhnya meluas di barat dan di timur. Bahkan hingga dewasa ini, ajaran-ajarannya masih tetap menggema di berbagai belahan penjuru dunia. Sekiranya ada orang yang ingin menulis buku yang lengkap tentang Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad, tentu akan membutuhkan berpuluh-puluh jilid. Sampai-sampai Gurunya sendiri, Al- Imam Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al- Aththos, yang wafat saat Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berusia 28 tahun, mengatakan tentang sosok muridnya ini, "Sayyid Abdullah Al-Haddad adalah umat tersendiri."
Al-Imam Al-Allamah Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad lahir pada hari rabu, malam kamis tanggal 5 Shofar 1044 H/29 juli 1634 M di Tarim, Hadhromaut. Ayahnya, Habib Alwi bin Muhammad Al-Haddad,dikenal sebagai seorang yang sholih. Ia tumbuh di kota Tarim. Sejak kecil ia berada di bawah asuhan Ibunya, Syarifah Salma, yang dikenal sebagai wanita ahli ma'rifah dan dikenal kewaliannya. Bahkan Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad sendiri banyak meriwayatkan kekeramatannya. Kepada umat Islam, ia meninggalkan khazanah ilmu yang banyak, melalui kitab-kitab dan syair-syair karangannya. Diantaranya An-Nasha'ih Ad- Diniyah wa Al-Washaya Al-Imaniyah, Ad- Da'wah At-Tammah, Risalah Al-Mudzakarah ma'al-Ikhwan wal-Muhibbin, Al-Fushul Al-'Ilmiyyah, Risalah Adab Sulukil-Murid, Sabilul-Iddikar, Risalah Al-Mu'awanah, Ittihafus-Sa'il bi Ajwibatil-Masa'il, Ad-Durrul Manzhum Al-Jami'i Al-Hikam wal-Ulum. Ia pun meninggalkan kumpulan dzikir yang sangat populer di dunia Islam yang di kenal sebagai Ratib Al-Haddad. Kumpulan dzikirnya yang lain yang juga sangat terkenal adalah Al-Wirdul Lathif, di samping wirid-wirid yang lain...
"Ya Allah Ya Tuhan kami, berikanlah manfa'at atas kami dengan keberkahan mereka para Kekasih-Mu, dan tunjukkanlah kami jalan-jalan kebaikan dengan kemuliaan mereka. Dan matikanlah kami di dalam jalan mereka, dan selamatkanlah kami dari segala fitnah dan cobaan.".. Amin Ya Mujibas Sailin.... Wallahu a'lam.

Tuesday, February 1, 2011

Darwis yang berputar....

"Orang harus mendobrak dan mematahkan batas-batas pemikiran untuk menyaksikan kekuatan cinta yang tertinggi, dan untuk mencerap kebesaran Allah Tercinta."
Mari Kemari, datang... Datanglah Mari Kemari Datanglah Siapa Pun Dirimu... Pengelana, Peragu, dan Pecinta...
Mari... Kemari Datanglah Tak Penting Kau
Percaya atau Tidak… Mari, kemari … Datanglah Kami Bukanlah Caravan Yang Patah Hati... Atau Pintu-Pintu dari Keputus- asaan, Mari Kemari Datanglah... Meski Kau Telah Jatuh Ribuan Kali, Meski Kau Telah Patahkan Ribuan Janji,
Mari Kemari… Datang. . . Datanglah Sekali Lagi….

( Maulana Jalaluddin Rumi Rahimahullah )
>> 'amee, Ahmad Muslih_Zabeed.

me-Cinta..

" Aku mencintai orang-orang Sholih meskipun aku belum termasuk golongan mereka. Aku berharap semoga aku mendapat syafa'at mereka... Aku membenci orang-orang durhaka, meskipun sebenarnya, mungkin, aku termasuk golongan mereka."

[Abu Abdillah, Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i Rahimahullah]

Monday, January 31, 2011

Teladan dalam Kezuhudan

Habib Ali bin Ja'far bin Ahmad Alaydrus, atau yang sering disebut 'Habib Ali Batu Pahat' adalah seorang kekasih Allah yang mengajarkan kepada siapa-pun bahwa di zaman yang sudah amat maju ini orang masih bisa hidup zuhud dan tawadhu. Dalam kesederhanaannya, ia mengarungi hidup dengan tegar. Banyak di antara pecintanya ingin membangunkan rumah mewah sebagai kediaman yang layak bagi orang sebesar dirinya. Namun semuanya ia tolak secara halus. Demikianlah, setiap harinya dia mandi dan mengambil wudhu di kamar mandi yang bersatu dengan sumur tua dalam bangunan yang sangat sederhana.
Tanda keutamaan dalam dirinya sangat jelas. la adalah orang yang ketika wajahnya dipandang, dapat mengingatkan hati yang memandangnya kepada Allah SWT. Akhlaqnya amat luhur dan mulia, sebagai bias dari akhlaq datuknya, Baginda Rasulullah SAW. Sikap zuhud terhadap dunia adalah hiasan terindah dalam kesehariannya. Begitu pula sifatnya yang teramat wara'.
Salah seorang kerabatnya dari Indonesia, yang masih terhitung cucunya, suatu saat mengunjunginya. Saat berada di sana, lewat jendela rumah sederhana itu, sang cucu memandangi buah kelapa yang menggantung di pohon kelapa di sisi rumahnya.

Saturday, January 29, 2011

Al-Habib Ali bin Muhammad bin Hussain Al-Habsyi (Muallif Simtud Durar)

Penyusun Simtud Durar terkenal, Habib Ali bin Muhammad bin Hussain Al-Habsyi dilahirkan pada hari Jum'at 24 Syawal 1259 H di Qasam, sebuah kota di negeri Hadhramaut. Beliau dibesarkan di bawah asuhan dan pengawasan kedua orang tuanya; ayahandanya, Al-Imam Al-Arif Billah Muhammad bin Husin bin Abdullah Al-Habsyi dan ibundanya; As-Syarifah Alawiyyah binti Hussain bin Ahmad Al-Hadi Al-Jufri, yang pada masa itu terkenal sebagai seorang wanita yang sholihah yang amat bijaksana. Pada usia yang amat muda, Habib Ali Al-Habsyi telah mempelajari dan mengkhatamkan Al-Quran dan berhasil menguasai ilmu-ilmu zhahir dan batin sebelum mencapai usia yang biasanya diperlukan untuk itu. Oleh karenanya, sejak itu, Beliau diizinkan oleh para guru dan pendidiknya untuk memberikan ceramah-ceramah dan pengajian-pengajian dihadapan khalayak ramai, sehingga dengan cepat sekali, Beliau menjadi pusat perhatian dan kekaguman serta memperoleh tempat terhormat di hati setiap orang. Kepadanya diserahkan tampuk kepemimpinan tiap majlis ilmu, lembaga pendidikan serta pertemuan-pertemuan besar yang diadakan pada masa itu. Selanjutnya, Beliau melaksanakan tugas- tugas suci yang dipercayakan padanya dengan sebaik-baiknya. Menghidupkan ilmu pengetahuan agama yang sebelumnya banyak dilupakan. Mengumpulkan, mengarahkan dan mendidik para siswa agar menuntut ilmu, disamping membangkitkan semangat mereka dalam mengejar cita-cita yang tinggi dan mulia.

Thursday, January 27, 2011

Yang Tak Berwarna

Aku bukanlah mentari yang ketika tiada alam 'kan mengeluh dan bertanya...
Aku bukanlah sekantung air yang sangat berarti ditengah teriknya gurun sahara...
Aku bukanlah setangkai mawar yang dapat meng-elokkan rimbunan semak belukar...

Tapi...

Aku hanyalah sebuah kerikil angkasa diantara jutaan benda langit yang 'kan mendebu tanpa bekas saat menyentuh perisai bumi...
Aku hanyalah setetes embun pagi yang akan hilang ketika mentari terbit berseri...
Aku hanyalah sebilah rumput kuning mengering diantara hijaunya rerumputan...
Aku, inilah, bukan apa-apa....

Ruangku, Shafar 1432 H.

Wednesday, January 26, 2011

One Heart

Berita ini mungkin udah lewat beberapa minggu yang lalu, tapi ana masih tertarik dengan ini (berita)....

DAMASKUS, Kamis (Sahabatalaqsha.com):
Meskipun dalam keadaan dijajah, diteror, dikepung dan diusir oleh Zionis Israel, rakyat dan ulama Palestina masih ikut merasakan kepedihan yang dialami saudara-saudaranya yang terkena bencana di Mentawai dan Gunung Merapi. "Kami mohon kepada Allah supaya
menambah kesabaran iman saudara- saudara kami di Indonesia yang sedang menerima ujian, berupa bencana-bencana alam, " kata Syeikh Dr. Nawaf Takruri, Ketua Persatuan Ulama Palestina di Syria kepada Sahabat Al-Aqsha semalam. Syeikh Nawaf Takruri yang pernah beberapa kali mengunjungi Indonesia, mengaku dirinya dan kawan-kawannya para ulama Palestina, merasa sedih dan terus mengikuti perkembangan berita Tsunami dan gunung meletus di negeri yang dicintainya ini. Lebih dari itu rakyat Palestina akan mengirimkan bantuan kepada saudara-saudaranya di Mentawai dan Merapi.
Kepada Sahabat Al-Aqsha, Ziad Said Mahmud Direktur Al-Sarraa Foundation for Humanitarian Relief, mengatakan pihaknya sedang berkordinasi dengan KISPA dan Sahabat Al-Aqsha di Indonesia untuk mengirimkan bantuan kepada saudara- saudaranya yang menjadi korban bencana Tsunami dan gunung meletus.

Monday, January 24, 2011

Cintanya SAW kerana CintaNya...

Dengan namaMU Ya Allah ana rangkai
kata-kata ini untuknya, dan berharap Engkau ridho atas ini...

Cintanya selalu untuk memberi ...
Cintanya selalu siap berkorban ...
Cintanya tak pernah layu meski kemarau
panjang melanda ...
Cintanya murni bagai air yang jernih ...
Cintanya indah bagai mawar yang mulai merekah ...
Cintanya mendamaikan seperti masa akhir
malam ...
Cintanya menyejukkan bagai tetesan embun di padang pasir yg tandus...
Cintanya kokoh seperti batu karang di tepi
lautan...
Itulah sepercik cinta dari Kekasih Utama ...
Inilah setetes cinta dari Insan Termulia ...
Cintanya kepada umat tak pernah mati ...
Meskipun Beliau t'lah tiada ...
Kerana cintamu Ya Rasulallah hanya kerana cinta kepadaNya...
Dan Cinta Allah SWT 'kan s'lalu tercurah kepadanya, wahai Baginda Nabi Muhammad SAW...
Ya Allah, karuniakanlah kepada kami cinta yang sejati untuk selalu mencintainya, mengikuti jejak langkahnya, membela serta memelihara apa yang telah diwariskan Nabi SAW kepada kami...
Ya Allah, jadikanlah Baginda Nabi SAW satu-satunya Idola kami... Hanya Beliau...
Ya Allah, jemputlah kami ketika rasa cinta itu t'lah memenuhi nadi, darah, & tabiat ini...
Amin Ya Robbal'alamin bihaqqi Sayyidina alMushthofa SAW..

Khouf wa Roja'

" Wahai hatiku, hiasilah dirimu dengan ketakutan akan segala dosa-dosa...
Letakkanlah di dalamnya rasa takut akan
segala balasan yang 'kan kau terima di hari pembalasan kelak... Sediakanlah sedanau air penyesalan dan kecemasan di dalam dirimu, agar mata kepala ini dapat mengalirkannya ketika semua itu (dosa-dosa) hadir di dalam pikiran ini...
Tetapi wahai hati.. Janganlah pula kau
tenggelam dengan semua itu.. Ingatlah !
Rohman dan RahimNYA yang Maha Luas..
Hidupkanlah rasa Roja' dalam dirimu, meskipun hanya setetes saja....... Ya Allah..
Ilaahii Anta maqshuudii wa Ridhooka
mathluubii.. ".

Pujian alHabib Ali alHabsyi terhadap Nabi SAW

" Nabi SAW pemimpin yang tawanya cukup tersenyum dengan anggunnya. Dan jalannya dengan langkah tenang dan mantap, bila tertidur hanya sekejap saja. Perilakunya lembut, selembut angin sepoi
nan sejuk. Wajahnya cerah, secerah taman
yang menyegarkan. Pribadinya perwujudan segala sifat luhur, kasih sayang, namun tegas dalam sikap, kuat dalam tekadnya. Keanggunan, kesucian serta rasa malu mengiringi selalu menghiasi gerak-geriknya. Ucapan dan tindakannya teratur rapi. Sungguh sulit menyamainya, bentuk tubuh yang sempurna, demikian pula akhlak yang disandangnya, adil dan dermawan bila dan dimanapun ia berada. "

Sunday, January 23, 2011

Perkawinan 'Abdullah dengan Siti Aminah dan Masa Mengandungnya Siti Aminah

'Abdullah adalah salah seorang anak 'Abdul Muthalib yang paling dicintainya. Setelah 'Abdullah dewasa, 'Abdul Muthalib menikahkannya dengan Siti Aminah binti Wahb ibnu 'Abdu Manaf ibnu Zahrah ibnu Kilab. Pada saat itu usia 'Abdullah telah mencapai 18 tahun, dan Siti Aminah merupakan wanita Quraisy yang paling utama nasab dan kedudukannya. 'Abdullah mulai bercampur dengan Siti Aminah. Tidak berapa lama kemudian Siti Aminah mengandung Rasulullah SAW. Ketika masa mengandung Siti Aminah mencapai 2 bulan, 'Abdullah meninggal dunia dan dikebumikan di Madinah di tempat paman-paman dari pihak ibunya sendiri, yaitu Bani 'Addiy ibnu-Najjar. Pada mulanya ia berniat melakukan misi dagang ke negeri Syam, akan tetapi, ketika ia kembali dari negeri Syam dan sampai Madinah maut menjemputnya.
Setelah masa mengandung dijalani, Siti Aminah akhirnya melahirkan. Seluruh semesta alam merasa gembira dengan kelahiran bayi yang mulia ini, yang kelak akan menyiarkan ke seluruh dunia norma-norma etika dan akan menyempurnakan akhlak yang mulia. Mahmu Basya almarhum, seorang ilmu falak, telah melakukan penelitian tentang peristiwa besar ini. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa peristiwa itu terjadi pada hari senin pagi tanggal 9 Rabiul Awal >1) bertepatan dengan tanggal 20 April 571 masehi. Peristiwa ini bertepatan pula dengan tahun pertama peristiwa alFiil (Tentara bergajah). >2)

SILSILAH NASAB YANG MULIA NABI SAW

Berkat adanya junjungan kita yaitu Muhammad SAW ibnu 'Abdullah, maka umat manusia menjadi mulia. Ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab az-Zuhriyah >1) dari kalangan kabilah Quraisy. 'Abdullah adalah anak lelaki Abdul Muthalib dari isterinya yang bernama Fathimah binti 'Amr al- Makhzumiyah >2) dari kabilah Quraisy. 'Abdul Muthalib adalah seorang Syekh (pemimpin) yang diagungkan di kalangan kabilah Quraisy. Mereka selalu meminta keputusan daripadanya bila menghadapi perkara-perkara yang sulit, dan mereka selalu mendahulukannya di dalam hal-hal yang penting. 'Abdul Muthalib adalah anak Hasyim dari isterinya yang bernama Salma binti 'Amran-Najjariyah >3) dari kabilah Khazraj. Hasyim adalah anak 'Abdu Manaf dari isterinya yang bernama 'Atikah binti Murrah as-Sulamiyah >4). Dan 'Abdu Manaf adalah anak Qushay dari isterinya yg bernama Hubbiy binti Halil al-Khuza'iyah >5).

Wednesday, January 19, 2011

Hhhmm....

Malam ini ana pengen jalan, meskipun hawa-nya dingin kerna hujan tadi siang ampe sore, tetap ana keluar dari khalwat ana (hehehe.. www.softohabiezz.com). Niatnya sih pengen beli "Kebab", tau 'kan "kebab" ntu ape??.. :) Ternyata dingin banget ni dunia luar, apalagi ana pigi naek motor, hembusan anginnya membuat rambut ana terurai melayang (ky iklan shampo)... Udah deket ama yg jualan, ana kurangin dah kecepatan, eeeiiittss.. Kaga jadi !!! Ditunda dulu... Ternyata sebabnya ada bbrpa akhwat nongkrong disitu (mungkin lg nunggu pesanan)... Ana terusin aja dah memacu kuda besi-nya ke tempat jual newspaper, sekitar 200-n meter dari jualan kebab tadi (ana mo beli tabloid Handphone, ana kadang suka beli nih tabloid, liat-liat perkembangan ponsel, sapa tau pengen beli yg baru lagi, hehehe). Setelah milih2, ana ambil satu tabloid, dan langsung pigi 'tuk tunaikan niat ana. Alhamdulillah kaga ada lagi 'tuh para akhwat, cuma ada seorang ibu bersama anak perempuannya.

Tuesday, January 18, 2011

Sisi Cinta

Cinta...
Semua manusia pernah mengecapnya...
Kata mereka CINTA itu menenangkan...
Ya.. Tenang disaat bersama yang engkau cintai, tapi ketika jauh darinya maka cemas 'kan datang menghampiri...
Kata mereka CINTA itu menyakitkan...
Mungkin.. Sakit saat yang dicintai tak mau menaruh hatinya dihatimu, namun yang lebih perih adalah ketika engkau tak dapat membahagiakan seseorang yang menitipkan hatinya padamu....

Monday, January 17, 2011

Meyakinkan Hati..

Malam itu...
Berucap hati pada diriku...
Menanyakan tentang kisah yang lalu...
Kisah yang pernah menjadi bagian diriku...
Kucoba mendengarkannnya...
Berusaha 'tuk mencerna semua itu...
Hingga akhirnya, perlahan membisik kukatakan...
" Duhai Hatiku... Tak semua yang kau cintai, semua yang kau rindui 'kan jadi milikmu... Biarlah ia mengalir bersama aliran sungai, biarlah semuanya berjalan seiring bergantinya sang waktu... Kerana ini semua tak mengapa bagiku.... ".

Sunday, January 16, 2011

Mimpikan akan Rindu itu

Kurindu setiap desah napas yang selalu mengingatMu...
Kurindu akan lisan yang yang tak pernah jemu menyebut namaMu...
Rindu akan hati yang dihiasi dengan kebesaranMu...
Rindu akan anggota badan yang berperilaku mahmudah...
Hingga kelak yang kucita-citakan sambutan senyuman nan elok di Telaga alKautsar oleh kekasihMu (SAW)...
Dan akhir perjalanan rinduku adalah pertemuan denganMu & menatapMu..

Inilah Hidup...

Tak ada hidup yang tak pernah ditemani dengan airmata...
Tak ada hidup yang selalu dihiasi oleh tawa...
Semua 'kan berganti layaknya terik & hujan...
Semua 'kan berubah bersama menguningnya dedaunan...
Kerana hidup ini tiadalah abadi, tapi fana..

Tuesday, January 11, 2011

Indahnya Ketulusan Cinta

Menerima pendamping apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk mencapai kemesraan dan keharmonisan dalam hidup berumah- tangga.
Sebagai umat manusia yang dianugerahi,
kita memang perlu menyeimbangkan
harapan. Tak salah kita berdoa memohon
pasangan yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman. Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita (marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan.

Cinta Induk Burung kepada Anak-anaknya

Amir Ar-Ram RA menuturkan :
Ketika kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba seorang lelaki membawa sebuah kain mendatangi kami dengan menggenggam sesuatu di tangannya. Sesampainya di hadapan Rasulullah SAW, ia berkata : "Duhai utusan Allah, saya segera mendatangimu saat melihatmu. Ketika melewati sebuah pohon yang rimbun, saya mendengar kicauan anak burung. Saya segera mengambilnya & meletakkannya di dalam pakaianku. Tiba-tiba induknya datang & terbang diatas kepalaku. Ketika kain yang menutupi anak-anak burung itu saya buka, induknya mendatangi mereka, masuk ke dalam kain itu. Kain itu pun segera kututup kembali. Nah sekarang, mereka semua kubawa kemari."
"Letakkan mereka," ujar Rasulullah SAW.
Ketika kain yang berisi anak-anak burung & induknya itu dibuka, sang induk tetap menemani anak-anaknya, enggan terbang meninggalkan mereka.
"Apakah kalian heran menyaksikan kasih sayang induk burung itu terhadap anak-anaknya?" tanya Rasulullah SAW.

Thursday, January 6, 2011

Kawanku..





Arti sebuah pena...
Seperti sahabat yg selalu berpaut dengan masa...
Seperti rembulan pada sang malam...
Seperti al-hubb pada hati....

Tinta-ku

Tulisan takkan dapat mewakili segala perasaan... Tetapi dengannya, sebahagian perasaan 'kan dapat tercurahkan... Meski mungkin takkan pernah cukup....

Aku Terlena..

Seteguk demi seteguk, setelan demi setelan..
Minuman juga makanan masuk ke dalam badan..
Sekedar di dalam mulut bisa merasakan..
Hampir tak berasa lagi setelah melewati tenggorokan..
Mungkin inilah dunia, nikmat sesaat yg diidamkan..
Dunia yang dipuja hingga lupa akan kampung halaman..
Dunia yang manis, elok, hijau, yang selalu melenakan....

@ Ramadhan 1431 H.

Monday, January 3, 2011

Temukan Aku..

Bila kau rindu...
Temukan aku diantara sela dedaunan...
Temukan aku diantara bebatuan kerikil yg cadas...
Temukan aku diantara butiran tetes air hujan...

Tapi.. Jangan kau cari aku diantara bintang-bintang...
Jangan kau cari aku disamping sang rembulan...
Kerana aku ada disini...
Dibawah langit yg kelam...
Tetap membumi....
Ruangku..
Ahad, 27 Muharram 1432 H - 02 Januari 2011 M