Sunday, May 15, 2011

Mutiara Hikmah Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (RA) Keramat Empang, Bogor


RASULULLAH SAW
Beliau Rah. menjelaskan tafsir firman Allah Ta'ala, "Dan tidak ada bagi seorang manusia pun bahwa Allah berkata-kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau di belakang tabir." Yang dimaksud dengan tabir disini adalah Sang Habib SAW & para penggantinya dari kalangan para wali & ulama. Ucapan-ucapan Beliau kepada kita secara keseluruhan adalah melalui perantaraan pernyataan-pernyataan melalui ucapan-ucapan & sikap-sikap mereka."



AL-BA'ALAWI
"Apabila terlihat suatu sirr pada salah seorang keluarga Ba'alawi, maka itu merupakan sirr seluruh keluarga Ba'alawi."


ILMU
"Ilmu itu ada dua jenis. Pertama : Ilmu tentang khosyyah (takut) & Nur (cahaya), berkait dengan ilmu-ilmu ini, setiap kali seseorang bertambah daripadanya, niscaya akan bertambah pula makrifat terhadap dirinya. Dan menyadari, bahwa dirinya tiada berilmu sama sekali.
Kedua : Ilmu lidah (ucapan). Menyangkut ilmu ini, setiap kali bertambah daripadanya, niscaya kian bertambah pula anggapan & prasangkanya, bahwa di alam semesta ini tidak ada orang yang seperti dirinya."
"Huruf merupakan ungkapan tentang makna."


HUBUNGAN GURU-MURID
"Begitu juga seorang murid dapat memperoleh kebaikan-kebaikan melalui doa yang dipanjatkannya bagi si guru."
"Kewajiban untuk mengikuti para guru dan mematuhi perintah-perintahnya, adalah karena didasarkan kepatuhan mereka mengikuti Nabi SAW, dan lantaran keterkaitan sikap-sikap mereka dengan sikap beliau (SAW)."


PERJALANAN MENUJU ALLAH
"Perumpamaan ujian, madharat dan kesulitan yang dihadapi oleh seorang yang menekuni (salik) jalan menuju akhirat, dan yang menghalanginya, adalah seperti perumpamaan, suatu rumah gelap, terasa seperti dipukuli hingga sakit. Ia menderita oleh gangguan-gangguan tersebut. Manakala terlihat cahaya, dan mengetahui bahwa yang memukulinya adalah orang yang dicintainya, niscaya akan terasa nikmatlah pukulan tadi dan akan sirna pulalah sakit dan deritanya. Kelezatan itu adalah karena ia mengerti bahwa yang melakukannya adalah kekasihnya."


RIDHO
"Sikap bersahaja (cukup dengan seadanya), adalah salah satu perbendaharaan akhirat (atau surga). Dan itu seiring dengan aturan syariat, seperti manfaat-manfaat tentang diizinkan atau dilarang. Para penghuni surga sudah ditetapkan untuk merasa rela. Oleh karenanya, mereka tidak dihinggapi perasaan merugi ataupun menyesal."


MANUSIA
"Seseorang yang tidak mampu memahami dirinya sendiri, mana mungkin ia akan dapat memahami Tuhannya? Sebab, hakikat manusia adalah bodoh. Setiap kali ia mengetahui tentang sesuatu, niscaya akan muncul pula ketidak-tahuannya terhadap sesuatu yang lain. Sehingga ia merasa tidak mampu dan menjadi jelas baginya bahwa dirinya tidak mengetahui sesuatu apapun. Kelemahan dan kekurangannya tidak akan berakhir. Oleh karena itu, Habib Abdullah Al-Haddad mengatakan : 'Saya menyadari akan kelemahan, kerendahan diriku, dan kesedihanku terhadap sirr ini.' Artinya, sirr (rahasia) kelemahan dan kerendahan diri yang selalu kumohon, baik dalam kemudahanku maupun dalam kesulitanku."
"Jihad kecil tidak akan dapat dilaksanakan tanpa melalui jihad besar. Seseorang yang berjihad melawan hawa nafsunya, niscaya hawa nafsunya tidak akan bersedia mematuhinya untuk berangkat
berperang dan maju ke medan perang."


AL-QUR'AN
"Selayaknya seseorang jangan meninggalkan untuk membaca ayat-ayat akhir dari surat al-Baqarah. Sebab, dengan membacanya berarti mematuhi perintah, membaca, sekaligus berdoa."


HATI
"Hati adalah tempat sukacita, dan tidak pernah bisa tenteram kecuali bersamanya. Sebab terlukis padanya ilmu-ilmu sukacita. Jiwa yang tenteram tiada sesuatu pun yang dapat menyusahkannya, sebab ia bersama Yang Maha Benar."
"Hakikat kemerdekaan adalah ibadah kepada Allah. Seorang hamba yang merdeka adalah yang terbebaskan hatinya dari segala sesuatu selain Allah."


DUNIA
"Duniawi itu keji, maka sekiranya ia datang kepada barang yang baik, niscaya akan mengubahnya ke sifat-sifat tercela, seperti; kikir dan culas. Dan apabilaa ia datang kepada yang keji, maka ia akan berupa barang keji di tempat keji."


HUBUNGAN SYARIAT & HAKIKAT
"Hikmah mengapa dua kalimat syahadat dijadikan salah satu rukun diantara rukun-rukun lainnya, dimana tidak sah memisahkan yang satu dari yang lain, karena bersaksi tentang Allah adalah hakikat, sedang terhadap Rasulullah adalah syariat. Sedangkan syariat tidak boleh terpisah dari hakikat."


AMAL
Beliau Rah. menjelaskan firman Allah Ta'ala (yang artinya) : "Maka apabila kamu telah selesai (dari urusan lain), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain." Artinya, apabila engkau sudah selesai dari salah satu amal kebajikan, maka bersungguh-sungguhlah untuk melakukan amal kebajikan yang lainnya. Sebab suatu amal kebajikan yang diiringi dengan amal kebajikan lainnya merupakan ganjaran baginya. Sedang perbuatan buruk yang diiringi pula dengan sikap buruk merupakan siksaan baginya."
Beliau menafsirkan firman Allah Ta'ala : "Dan Dia bersamamu dimanapun kamu berada." Artinya, pada saat kamu sekalian mematuhi perintah-perintahNya dan kalian menjauhi larangan-laranganNya. Kemampuan untuk dapat mematuhi perintah-perintah ataupun menjauhi larangan-larangan tidak akan terwujud tanpa kebersamaaan (bersama bantuan Allah Ta'ala). Oleh karena itu, barangsiapa yang hendak mengetahui posisinya disisi Allah dan RasulNya, hendaklah ia memperhatikan kedudukan keduanya didalam dirinya."


YAQIN
"Orang yang akidahnya benar dan berniat baik, niscaya akan menampilkan keistimewaan-keistimewaan melalui keteguhan akidahnya dan ketentraman jiwa mereka."


AKAL
"Akal pikiran adalah laksana mata yang digunakan untuk memandang berbagai hal. Apabila suatu akal itu jernih, niscaya dia akan dapat memandang segala sesuatu sebagaimana adanya. Tetapi jika akal itu sakit, niscaya akan menjadi kabur sebagaimana pandangan mata ketika sakit."


CINTA
"Sang Paduka (Allah Ta'ala)-lah Yang menghendaki para hamba agar tekun melaksanakan kewajibanNya atas mereka. Sedangkan sisanya, mereka berada dalam batas-batas mengikuti orang-orang shalih. Dan pada posisi cinta (mahabbah) tidak dapat tercapai, kecuali dengan melaksanakan ibadah-ibadah sunnah. Sebab itu dilakukan atas kesadaran sendiri."


DOA
Beliau Rah. menjelaskan tentang firman Allah Ta'ala (yang artinya):
"Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepadaKu; niscaya akan Ku perkenankan bagimu." (QS. Al-Ghafir : 60).
Yang dimaksud dengan kata ''perkenan'' disini, adalah menyambut seruan orang yang berdoa. Seperti seseorang yang menjawab seruan orang lain terhadapnya. Jadi, ia mengikuti Ilmu Allah sesuai dengan kemashlahatan baginya. Sebab, seringkali seorang hamba memohon sesuatu yang apabila dikabulkan dan disegerakan baginya, justru mendatangkan kesengsaraan (mudharat) baginya. Tetapi Allah Ta'ala hanya akan menyegerakan hal-hal yang mendatangkan manfaat baginya di akhirat kelak. Atau dengan mencegah madharat dari dirinya."


KEWALIAN
"Seorang wali, adakalanya lebih senang apabila diganggu & tidak dihormati. Sebagian orang menyangka, apabila ia melihat hasrat dari seorang wali, bahwa hal itu adalah untuk bela diri atau berharap penghormatan. Sebenarnya persoalannya tidaklah demikian, tetapi hasratnya kerana menyadari adanya hikmat kewalian dilimpahkan Allah dalam dirinya. Bahkan ia berhasrat kiranya mereka tidak menghormatinya menyangkut hikmah tersebut."
"Sekiranya mereka (Awliya') tidak tinggal bersama umat manusia, niscaya berguncanglah gunung-gunung lantaran banyaknya perbuatan-perbuatan dosa."


JALAN MASUKNYA SETAN
"Setan menyusup ke dalam diri seseorang untuk merusakkan amalnya, melalui dua jalur. Melalui sikap yang berlebihan & sikap mengabaikan. Manakala ia menyusup melalui sikap yang berlebih, iapun akan mmendorong orang yang bersangkutan agar banyak melakukan shalat, puasa & amal-amal shalih lainnya sampai ia merasa jenuh. Yang demikian karena setan telah menyusupkan ke dalam hatinya sifat bangga diri & tipu daya, sehingga ia menganggap remeh orang lain, dan merasa tidak ada orang yang seperti dirinya. Atau setan menyusup melalui sikap pengabaian & penyia-nyian perintah-perintah & larangan-larangan."


PENINGGALAN KAUM SHALIHIN
"Hikmah bertabarruk (mencari berkah) melalui bekas-bekas peninggalan orang-orang sholih, sebenarnya, bekas-bekas mereka bertalian dengan ruh-ruh mereka. Sedangkan ruh-ruh mereka berada dihadapan Tuhan mereka."


Diambil dari : Mutiara Hikmah Al-Habib Abdullah bin Muhsin Al-Attas (RA) - Pemikiran, Do'a & Shalawat Keramat Empang, Bogor | Al-Habib Alwi bin Muhammad bin Thahir Al-Haddad | 'Amee A. Mushlih - Zabed

No comments:

Post a Comment