Monday, March 28, 2011

Pujian Kepada Nabi SAW


Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam...
Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram...
Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu...
Dan dengan batu mengganjal perutnya yang halus itu...
Kendati gunung emas menjulang
menawarkan dirinya. ..
la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga...
Butuh harta namun menolak, maka tambah kezuhudannya...
Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya...
Bagaimana mungkin Nabi butuh pada
dunia. ..
Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada...
Muhammad-lah pemimpin dunia akherat. ..
Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab...
Nabi-lah pengatur kebaikan pencegah
mungkar...
Tak satu pun setegas ia dalam berkata 'ya ' atau 'tidak'...
Dialah kekasih Allah yang syafa'atnya diharap...
Dari tiap ketakutan dan bahaya yang
datang menyergap. ..
Dia mengajak kepada agama Allah yang lurus...
Mengikutinya berarti berpegang pada tali yang tak terputus...
Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa...
Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemuliaannya...
Para Nabi semua meminta dari dirinya...
Seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya...
Para Rasul sama berdiri di puncak mereka. ..
Mengharap setitik ilmu atau seonggok
hikmahnya...
Dialah Rasul yang sempurna batin dan
lahirnya. ..
Terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia...
Dalam kebaikanya, tak seorang pun
menyaingi. ..
Inti keindahannya takkan bisa terbagi-bagi. ..
Jauhkan baginya yang dikatakan Nasrani pada Nabi-Nya...
Tetapkan bagi Muhammad pujian apapun kau suka. ..
Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan sekehendakmu...
Dan pada martabatnya segala keagungan yang kau mau...
Karena keutamaannya sungguh tak
terbatas. ..
Hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata. ..
Jika mukjizatnya menyamai keagungan dirinya...
Niscaya hiduplah tulang belulang dengan disebut namanya...
Tak pernah ia uji kita dengan yang tak diterima akal...
Dari sangat cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang...
Seluruh makhluk sulit memahami hakikat Nabi...
Dari dekat atau jauh, tak satu pun yang mengerti...
Bagaikan matahari yang tampak kecil dari kejauhan...
Padahal mata tak mampu melihatnya bila berdekatan...
Bagaimana seseorang dapat ketahui
hakikat Sang Nabi ...
Padahal ia sudah puas bertemu dengannya dalam mimpi...
Puncak Pengetahuan tentangnya ialah bahwa ia manusia...
Dan ia adalah sebaik baik seluruh ciptaan Allah...
Segala mukjizat para Rasul mulia
sebelumnya ...
Hanyalah pancaran dari cahayanya kepada mereka...
Dia matahari keutamaan dan para Nabi bintangnya...
Bintang hanya pantulkan sinar mentari menerangi gulita...
Alangkah mulia paras Nabi yang dihiasi pekerti...
Yang memiliki keindahan dan bercirikan wajah berseri...
Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya bak purnama...
Kedermawanannya bak lautan,
kegairahannya bak sang waktu...
la bagaikan dan memang tiada taranya dalam keagungan...
Ketika berada di sekitar pembantunya dan di tengah pasukan...
Bagai mutiara yang tersimpan dalam
kerangnya...
Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan
senyumannya...
Tiada keharuman melebihi tanah yang
mengubur jasadnya...
Beruntung orang yang menghirup dan mencium tanahnya....

(Syair Sufi 'Burdah' al-Imam Abu Abdillah al-Bushiri)

No comments:

Post a Comment